Jarakhasil ubinan adalah 1,4 m x 5,125 m = 7,175 m2. Kemudian luas 1 ha ( 10.000m2 ) : 7,175 m2 = 1.394. Hasil ubinan misalkan 5 kg. Maka perkiraan hasil produksi adalah 1.323 x 5 kg = 6,97 ton GKP. Demikian cara ubinan jajar legowo 4:1, untuk cara ubinan jajar legowo 2:1 pada dasarnya sama saja dengan cara ini. Semoga bermanfaat. Caramenghitung kebutuhan pakan sapi potong per hari adalah idealnya 1 hektar ada berapa ekor, maka perlu di hitung terlebih dulu berapa kebutuhan sapinya. Jika kita memelihara sekitar 10 ekor sapi yang beratnya 400 kg, maka keperluan pakan atau rumput per ekor sapi adalah 10% dari berat badan sapi atau 10% x 400 kg = 40 kg. Utaratidak mengetahui kebutuhan pupuk yang sesuai saat melakukan budidaya tanaman. Pupuk kandang jarang diberikan karena sulit diperoleh. Komponen teknologi pemupukan yang umum digunakan petani adalah Urea dengan dosis tinggi mencapai 300-400 kg/ha, sedangkan pupuk kalium jarang digunakan karena harganya cukup mahal. CaraMenghitung Kebutuhan Pupuk pada Tanaman Kelapa Sawit. February 1, 2018 June 29, 2022 - by Writer01. 118ribu hektar sawit Indonesia Terserang Ganoderma - Mengenal Jamur Ganoderma, Gejala dan Cara Penyebaran Jamur Ganoderma [] berpendapat, pengendalian Ganoderma sawit perlu dilakukan secara komprehensif dan tidak bisa secara parsial TERBAIK☎ WA 0813 2744 6997 Perhitungan Cut And Fill Pejagoan, Kebumen 54361 TERBAIK ☎ WA 0813 2744 6997 Perhitungan Cut And Fill Pejagoan, Kebumen 54361 ~ ☎ WA 0813 2744 6997 Harga Urugan Sirtu Di Bonorowo, Kebumen 54395 ☎ WA 0813 2744 6997 Standar Harga Satuan Barang Dan Jasa 2022 2023 2024 Poncowarno, Kebumen iyXRY3R. MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK UNTUK TANAMAN MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK Hasil analisis jaringan tanaman merekomendasikan untuk melakukan pemupukan pada tanaman perkebunan dengan 150 gram N, 75 gram P2O5, dan 150 gram K2O pertanaman. Pupuk yang tersedia di pasaran adalah Urea 45% N, SP-36 36% P2O5, dan KCl 60% P2O. Berdasarkan rekomendasi pemupukan, bobot setiap pupuk yang diperlukan untuk memenuhi rekomendasi di atas adalah Urea yang diperlukan adalah 100/45 x 150 g = 333,3 gram SP-36 yang diperlukan adalah 100/36 x 75 g = 208,3 gram KCl yang diperlukan adalah 100/60 x 150 g = 249,9 gram Menghitung kebutuhan pupuk per hektar Misalnya kita menganggap lahan yang akan kita tanami membutuhkan unsur hara N, P dan K. Dari percobaan terbukti bahwa untuk mencapai hasil yang optimal direkomendasikan untuk diberikan pemupukan dengan dosis 60 kg N, 30 kg P2O5 dan 40 kg K2O. Bila pupuk yang tersedia adalah ZA 21% N, ES 18% P2O5 dan KCl 60% K2O • ZA = 100 /21x 60 = 286 kg/ha • ES = 100 /18 x 30 = 167 kg/ha • KCl = 100 /60 x 40 = 67 kg/ha Menghitung kebutuhan pupuk untuk luas tertentu Sebidang lahan pertanaman seluas 750 m², akan dipupuk dengan dosis per hektar 120 kg N, 45 kg P2O5 dan 50 kg K2O. Pupuk yang tersedia Urea 45% N, TSP 46% P2O5 dan ZK 50% K2O • Urea = 750/ x 100/45 x 120 kg = 20 kg • TSP = 750/ x 100/46 x 45 kg = 7,3 kg • ZK = 750/ x 100/50 x 50 kg = 7,5 kg Menghitung kebutuhan pupuk bila yg tersedia pupuk majemuk dan pupuk urea Di suatu daerah ditetapkan dosis pemupukan 90 kg N dan 20 kg P2O5 Pupuk yang tersedia adalah Complesal 20-20-0 dan Urea Berapakah masing-masing pupuk yang harus disediakan ? • Dosis per hektar 90 kg N + 20 P2O5 • Penuhi dengan Complesal 20-20-0 kebutuhan 20 kg N dan 20 kg P2O5 dan sisanya sebanyak 70 kg dengan Urea • Jadi jumlah pupuk yang harus disediakan adalah 100 kg Complesal 20-20-0 yang mengandung 20 kg N dan 20 kg P2O5 • Pupuk Urea sebanyak 100/45 x 70kg = 155 kg Suatu areal pertanaman seluas 1 hektar akan dipupuk dengan dosis 60 kg N + 100 kg P2O5 + 50 kg K2O Pupuk yang tersedia adalah pupuk majemuk NPK 15-15-15, Urea 45% N dan TSP 46% P2O5 • Dosis per hektar 60 kg N + 100 kg P2O5 +50 kg K2O • Penuhi kebutuhan pupuk untuk dosis yang besarnya sama dengan pupuk majemuk NPK 15-15-15 dan sisanya dengan pupuk tunggal yaitu 50 kg N+ 50 kg P2O5 +50 kg K2O • Sisanya dicukupi dengan pupuk tunggal 10 kg N + 50 kg P2O5 • Jadi kebutuhan masing-masing pupuk adalah 1. NPK 15-15-15 = 100/15 x 50 kg = 333,3 kg 2. Urea = 100/45 x 10 kg = 22,2 kg 3. TSP = 100/46 x 50 kg = 108,7 kg Cara menghitung prosentase unsur hara yang diketahui jumlah pupuknya • Misal akan dianalisa campuran pupuk yang terdiri dari 150 kg ZA 21% N, 600 kg ES 20% P2O5 dan 100 kg KCl 60% K2O • Untuk menghitung jumlah N, P2O5 dan K2O yang tersedia dalam campuran pupuk tersebut di atas adalah sbb ; 1. N = 21/100 x 150 kg = 31,5 kg 2. P2O5 = 20/100 x 600kg = 120 kg 3. K2O = 60/100 x 100kg = 60 kg Dalam menghitung kebutuhan tenaga kerja panen kelapa sawit ada beberapa rumus pendekatan yang diterapkan adalah Kebutuhan tenaga panen = A x B x C x D/E Keterangan A = luas ancak yang akan dipanen ha B = kerapatan panen C.= rata-rata berat buah kg D = populasi tanaman/ha E = kapasitas panen/HK Contoh perhitungan A = luas areal yang akan dipanen 100 ha B = kerapatan panen I 5 C = rata-rata berat buah 10 kg D = Populasi tanaman 143 batang/ha E = Kapasitas panen 750 kg/HK Kebutuhan tenaga panen = 100 ha x 1 5 x I0 kg x 143 batang/ha/750 kg per HK = 38 pemanen/hari kerja Ada juga menentukan jumlah tenaga kerja panen berdasarkan estimasi produksi dan hari kerja dalam satu tahun Kebutuhan tenaga panen = A – B/CD Keterangan A = total estimasi produksi/tahun kg B = panen pada hari libur/tahun kontanan C = kapasitas panen maksimal/HK D = jumlah hari kerja/tahun Contoh perhitungan A = total estimasi produksi/tahun kg B = panen pada hari libur 10%/tahun jika ada C = kapasitas panen maksimal kg/HK D = jumlah hari kerja sebanyak 294 hari/tahun dipotong hari Minggu, hari libur, dan hari cuti Kebutuhan tenaga panen = kg - 10%/ kg/Hk 294 hari/tahun = 5 pemanen/hari kerja Ada juga dalam menentukan jumlah tenaga kerja berdasarkan rata-rata hasil produksi/ha dalam satu tahun Kebutuhan tenaga panen = A x B/C D Keterangan A = hasil/ha/tahun kg B = total areal tanaman keseluruhan ha C = kapasitas panen maksimal/HK P = jumlah hari kerja/tahun. Contoh perhitungan A = rata-rata hasil kg/ha/tahun B = total areal tanaman ha C = kapasitas panen maksimal kg/HK P = jumlah hari kerja sebanyak 294 hari/tahun Kebutuhan tenaga panen = kg/ha x 1000 ha/ kg/HK 294 hari/tahun = 54 pemanen/hari keria Uploaded byVinny Vipesa 0% found this document useful 0 votes496 views2 pagesOriginal TitleTugas Dasar Ilmu Tanah Cara Menghitung Kebutuhan Pupuk Per Hektar .docxCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes496 views2 pagesTugas Dasar Ilmu Tanah Cara Menghitung Kebutuhan Pupuk Per HektarOriginal TitleTugas Dasar Ilmu Tanah Cara Menghitung Kebutuhan Pupuk Per Hektar .docxUploaded byVinny Vipesa Full description Menghitung Kebutuhan Pupuk Dasar dan Bibit Per Hektar – Untuk menanam, menghitung kebutuhan pupuk dan bibit sangatlah perlu. Jangankan menanam dalam skala luas hektar, menanam dalam pot pun, kebutuhan pupuk dan bibit seyogianya dihitung. Sekilas dongeng orang-orang sukses, umumnya, memulai sesuatu dengan planning. Jadi, jikalau ingin menjadi petani maju, sukses dan kaya, tentu petani harus juga memulai langkahnya dengan sebuah perencanaan yang matang, bukan asal-asalan bin ikut-ikutan. Usaha tani pakai kalkulator juga, dunk. Serius bener, nih! Kalkulasi-kalkulasi yang sempurna pun harus dilakukan biar jangan hingga perjuangan berhenti di tengah jalan. Misalnya, berapa kebutuhan pupuk per hektar untuk menanam tanaman pertanian atau mungkin perkebunan? Berapa pula bibit yang diharapkan untuk lahan satu hektar? Dan kebutuhan lainnya yang semestinya masuk dalam hitungan sebagai bab dari perencanaan yang baik. Cara menghitung kebutuhan pupuk dan bibit Baik, mari kita asumsikan bahwa kita akan menanam belimbing bagus varietas unggul contoh saja, ya. Kita hendak menanam belimbing bagus tersebut di kebun yang gres saja dibeli seluas satu hektar. Berapa kebutuhan pupuk dasar dan jumlah bibit yang harus disediakan? Jika hendak menanam jenis tanaman dalam luasan tertentu, maka gosip yang perlu kita dapatkan yakni jarak tanamnya berapa dan luas lahan 1 hektar berapa meter persegi. Ini tujuannya biar gampang untuk menghitung berapa banyak kebutuhan bibit, lubang tanam, dan pupuk yang harus disiapkan. Kebutuhan bibit per hektar Secara umum formula menghitung jumlah bibit menyerupai ini Ok, untuk belimbing bagus idealnya jarak tanam yakni adalah 5 m x 5 m atau dengan kata lain, setiap bibit butuh luas lahan 25 m2 Ilustrasi jarak tanam. Gambar Dokpri Luas lahan 1 hektar kita konversikan dulu ke satuan m2. Makara untuk 1 hektar luas lahan = m2 Maka, dalam 1 hektar butuh bibit belimbing manis, yaitu Jumlah bibit = Luas lahan/Jarak tanam = m2/5 m x 5 m = 400 bibit belimbing manis Note Satuan luas lahan dan jarak tanam harus sama. Misalkan luas lahan dalam satuan meter m, maka jarak tanam harus juga dalam satuan meter m. Kalau satuan belum sama, maka kiprah kita untuk merubah dulu konversi ke dalam satuan yang diinginkan. Menghitung kebutuhan pupuk dasar per hektar Jumlah bibit sudah terperinci sebanyak 400 bibit belimbing bagus per hektar. Berapa lubang tanamnya? Ya, tentu 400 lubang tanam yang harus digali. Karena itu, menghitung pupuk menurut lubang tanam saja. Sekarang mari menghitung jumlah kebutuhan pupuk dasar untuk memupuk bibit belimbing bagus dalam 400 lubang tanam. Jika direkomendasi takaran pupuk dasar setiap satu lubang tanam belimbing bagus dengan pupuk sangkar sebanyak 10 kg/Lt dan NPK 161616 sebanyak 25 gram/Lt lubang tanam disingkat saja dengan Lt, maka Total kebutuhan pupuk sangkar = 400 Lt x 10 Kg/Lt = Kg pupuk sangkar atau 4 ton pupuk sangkar Total kebutuhan pupuk NPK 161616 = 400 Lt x 25 gram/Lt = gram pupuk NPK 10 Kg Pupuk NPK. Catatan untuk konversi, 1000 gram = 1 Kg Rumus umum Kebutuhan pupuk adalah Total kebutuhan pupuk = Jumlah lubang tanam x berat pupuk per lubang tanam Kesimpulannya, untuk luas lahan 1 hektar sanggup ditanam bibit belimbing bagus sebanyak 400 bibit. Sedangkan kebutuhan pupuk dasar, yaitu pupuk sangkar 4 ton dan NPK sebanyak 10 Kg. Baca juga ini Demikianlah cara cepat menghitung kebutuhan pupuk dan bibit. Berapapun luas lahan yang akan ditanam, rumus menghitung pupuk dan bibit menyerupai yang telah dijelaskan di atas, sanggup kita gunakan. Seandainya sudah terbiasa menghitungnya, hanya dalam 1 menit tuntas. Semoga bermanfaat dan sukses selalu. Perkembangan pekarangan di dalam perkotaan tidak bisa menghambat trend masyarakat untuk mananam buah atau bunga dalam pot. Berlatar belakang dengan keterbatasan lahan, tidak menyurutkan untuk mengelola pekarangan menjadi lebih indah dan produktif. Lebih indah dengan penataan tanaman yang hijau membuat pekarangan menjadi tampak lebih hidup, menjadi lebih produktif karena hasilnya bisa dikonsumsi secara harian. Sebagai contoh adalah penerapan vertiminaponik di perkotaan. Keutamaan memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayuran dan buah adalah kita yakin dengan apa yang kita tanam, dan bisa saja kita mengupayakan pertanian organik karena tidak menggunakan bahan kimia sehingga tentunya hasilnya akan lebih menyehatkan. Selaku penanam, jika kita bisa berperan sebagai pengawas pengunaan pestisida dan fertilizer kimia. Residu bahan kimia bisa sangat diminimalkan dan tentu keyakinan terhadap produk tanaman pekarangan bisa ditingkatkan. Pupuk merupakan nutrisi yang penting bagi tanaman, entah itu berada di lahan ataupun berada di pot. Tanah humus dan sekam biasanya digunakan sebagai media untuk menahan sementara unsur hara sehingga nantinya akan diserap oleh tanaman. Fertilizer tetap terdiri dari unsur makro dan unsur mikro. Beberapa dosis tanaman bisa dibaca pada artikel jadwal pemupukan tanaman pekarangan. Konversi pupuk ke dalam pot Pada artikel ini akan lebih menitikberatkan bagaimana kita mengkonversi fertilizer yang berada di hamparan lahan luas menjadi dosis pupuk dalam pot. Pengetahuan ini cukup penting untuk dipahami oleh petani perkotaan. Keuntungan yang bisa diperoleh dari memahami ini adalah pertama, petani perkotaan akan melakukan efisiensi yang tinggi. Hal ini dikarenakan fertilizer yang tersedia di toko pertanian sebenarnya cukup murah jika kita bisa meraciknya dengan benar. Misalnya pupuk urea kita bisa sesuaikan dengan dosis yang diperlukan, sehingga kita tidak perlu lagi membeli fertilizer N yang bersifat liquid fertilizer. Karena toh sebenarnya pun liquid fertilizer itu juga hasil pencairan urea dengan konversi dosis dalam pot. Kecuali pupuk cairnya berasal dari urine alami. Kedua, pemahaman konversi pupuk dalam pot akan meningkatkan pemahaman petani perkotaan terhadap tingkat tinggi rendahnya pupuk kimia yang digunakan. Meskipun berbagai macam fertilizer dan obat obatan sudah lengkap di tokopertanian, jika petani tetap mengupayakan pupuk dasar maka pemahaman dasar akan kebutuhan tanaman sudah dikuasai. Misal, jika tanaman berdaun, maka fertilizers sebaiknya difokuskan kepada pemberian N. jika tanaman berfokus pada bunga, maka diperbanyak unsur K, jika tanaman berfokus kepada buah, maka diperbanyak pupuk P. kesemua itu tanpa harus membeli pupuk racikan yang sudah disediakan dengan botol yang lebih kecil sehingga penggunaannya akan lebih boros. Contoh konversi pupuk ke dalam pot Misal dalam suatu tanaman sayuran tertulis di buku diperlukan dosis pupuk Urea sebanyak 150 Kg perhektar. Lalu berapakan dosis yang diperlukan untuk satu polybag dengan isi tanah sekitar 10 Kg? Konsep perhitungan pada dosis fertilizer dalam pot adalah menghitung solum atau berat tanah dalam lapisan atas tanah top soil, kemudian kita konversikan dalam pot yang hanya memiliki berat 10 Kg saja. Tahapan perhitungannya adalah sebagai berikut Menghitung solum tanah Solum tanah dalam 1 hektar dihitung luas lahan x tinggi top soil. Top soil biasanya setinggi 25 cm. jadi solum tanah untuk 1 hektar adalah= m2 x 25 cm, samakan satuan semua menjadi cm= cm2 x 25 cm = cm3 Menghitung berat top soil Berat top soil ini bergantung kepada BD atau Bulk density . Bulk density ini sebuah nilai yang mencerminkan berat dan volume tanah. Misal BD bernilai 1, maka 1 cm3 terdapat 1 gram berat tanah. Jika BD tanah maka setiap 1 cm3 mengandung gram tanah. Maka, kembali lagi ke perhitungan pupuk dalam polybag tadi, berat top soil untuk luasan satu hektar dengan asusmsi BD adalah = x BD = cm3 x gram/cc = gram Mengkonversi tiap polybag Setelah mengetahui berat top soil maka kita bisa mengkonversi kebutuhan pupuk dari hektar menjadi polybag yang hanya berukuran 10 Kg saja dengan cara sebagai berikut Asumsi 10 Kg tanah di dalam pot berarti sekitar gram 150 Kg pupuk urea dikonversi ke gram sekitar gram urea = dosis pupuk g/ha / g/ha x g = g/ha / gram/ha x gram urea = gram Jadi konversi pupuk 150 Kg/ha jika digunakan untuk pot yang berbobot 10 Kg tanah dengan berat jenis tanah maka kebutuhan pupuk tersebut hanya gram perpot saja. Jenis konversi silahkan diubah misalnya berat pot yang lebih kecil atau lebih besar dengan tahapan sama seperti diatas. Untuk mengetahui DB tinggal ditimbang saja setiap polybag, kemudian berat polybang tersebut dibagi volume dari polybang P x L x T. Konversi pupuk tunggal dan pupuk majemuk sudah dijelaskan di artikel menghitung kebutuhan pupuk. Terima kasih sudah berkunjung. Post Views 55 Sponsored Links Perhitungan Kebutuhan Pupuk Pupuk harus diberikan sesuai dosis yang direkomendasikan. Dosis pupukdinyatakan dalam bentuk kg pupuk/ha atau kg hara/ha. Kebutuhan pupuk sangat tergantung dari luas pertanaman yang akan dipupuk, dosis pupuk, dan kandungan hara dalam pupuk. Berikut adalah contoh-contoh perhitungan kebutuhan pupuk, khususnya pupuk anorganikContoh 1. Pada percobaan Dosis Pemupukan N pada Jagung Hibrida ada 2 dosispemupukan N1 = 90 kg N ha-1 dan N2= 135 kg N ha-1. Selain pupuk N sebagaiperlakuan di atas, perlu diberikan pupuk dasar kepada setiap perlakuan sebanyak75 kg P2O5 dan 60 kg K2O per ha. Ukuran petak percobaan m x 10 kebutuhan pupuk 1 Urea pada N12 Urea pada N2,3 SP-36, dan4 KCl untuk petak percobaan tersebutDiketahuiUrea 45% N, artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg NSP-36 36% P2O5, artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5KCl 60%K2O, artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2OLangkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikutJawaban 1- Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N1Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N1 = 90/45*100 = 200 kg Ureaper hektar;- Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran m x 10 mKebutuhan Urea = 000*200 = kg per 2- Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N2Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N2 = 135/45*100 = 300 kg Ureaper hektar;- Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran m x 10 mKebutuhan Urea = 000*300 = kg per 3- SP-36 = 75/36*100 = kg SP-36/ha; untuk petak berukuran m x 10 mdibutuhkan SP-36 = = kgJawaban 4- KCL = 60/60*100 = 100 kg KCl/ha; untuk petak berukuran m x 10 mdibutuhkan KCl = = kg Contoh 2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN PUPUK PEPAYA A Kebutuhan pupuk kimia yang biasa digunakan oleh petani untuk tanaman. Misalkan dari informasi yang didapat diketahui untuk menanam 400 pohon pepaya membutuhkan 25 kg pupuk urea, 50 kg pupuk TSP, dan 20 kg pupuk KCl. B Menghitung besarnya kandungan unsur hara yang diberikan pada tiap pohon, yakni Urea per pohon = 25 kg / 400 pohon = 62,5 gram/pohon TSP per pohon = 50 kg / 400 pohon = 125 gram/pohon KCl per pohon = 20 kg / 400 pohon = 50 gram/pohon. C Menghitung besarnya unsur hara N, P dan K dalam pupuk kimia. - Kadar N dalam urea 46%, jadi N yang diberikan ke tanaman 46% x 62,5 gram/pohon = 28,75 gram/pohon. - Kadar P dalam TSP 48 % – 54%, jadi P yang diberikan ke tanaman 50% x 125 gram/pohon = 62,5 gram/pohon. - Kadar K dalam KCl 60 %, jadi K yang diberikan ke tanaman 60% x 50 gr/pohon=30 gr/pohon. D Mengkonversi dan memformulasikan kandungan unsur hara dalam pupuk kimia ke dalam pupuk organik. Setelah mengetahui kebutuhan hara N, P dan K yang diperlukan pepaya, langkah selanjutnya adalah mencari besarnya kandungan unsur hara N, P dan K yang terdapat pada bahan-bahan penyusun pupuk organik Pada dasarnya kebutuhan pupuk NPK untuk kecukupan perkembangan pohon pepaya dapat disamakan dengan penggunaan Pupuk NPK dengan dosis 1,5 kg/tanaman/tahun, rincian dosis pupuk yang lazim menurut umur tanaman muda adalah - Umur 0 – 3 bulan 20 gram/tanaman/bulan. - Umur 4 – 6 bulan 50 gram/tanaman/bulan. - Umur > 7 bulan 100 gram/tanaman/bulan. KANDUNGAN N P K YANG DIBUTUHKAN OLEH PEPAYA DEWASA Unsur N 28,75 gram/pohon/bulan Unsur P 62,50 gram/pohon/bulan Unsur K 30 gram/pohon/bulan Contoh 3. Cara membuat pupuk NPK sendiri Kita tentukan dulu kandungan pupuk NPK yang akan kita buat. Untuk lebih mempermudah penjelasan kita contohkan akan membuat pupuk NPK sendiri dengan kandungan 201510. Hitung kebutuhan pupuk NPK yang akan kita buat. Misalnya kita akan membuat 200 Kg pupuk NPK dengan kandungan 201510. Kita hitung jumlah masing-masing unsur hara yang kita butuhkan. Unsur N 20% X 200 = 40 kg. Unsur P 15% X 200 = 30 Kg. Unsur K 10% X 200 = 20 Kg. Kita konfersikan kebutuhan masing-masing unsur hara dengan pupuk tunggal yang telah kita persiapkan Urea, SP36 dan KCl. Kandungan N dalam urea adalah 54% maka untuk mendapatkan N 40 Kg maka kita butuh Urea 100 54 X 40 = 74 Kg Urea. Untuk mendapatkan unsur P 30 Kg kita butuh SP36 100 36 X 30 = 83,3 Kg SP36. Sedangkan kebutuhan unsur K sebesar 20 Kg akan kita perolaeh dari KCl 100 45 X 20 = 44,4 Kg. Oleh karena itu NPK dengan komposisi 20 15 10 sebanyak 200 Kg setara dengan Urea 74 Kg + SP36 83,3 Kg + KCl 44,4 Kg. Contoh pembuatan NPK lain Untuk membuat Pupuk yang setara dengan 50 Kg NPK Ponska 15 15 15 maka kita butuh Urea 15 100 X 50 Kg X 100 54 = 13,8 Kg Urea SP36 15 100 X 50 Kg X 100 36 = 20,8 Kg SP36 KCl 15 100 X 50 Kg X 100 45 = 16,66 Kg KCl Saya kira harga 50 Kg NPK Ponska akan lebih mahal jika dibanding dengan kombinasi 13,8 Kg Urea, 20,8 Kg Sp 36 dan 16,66 Kg KCl. Selamat mencoba ! Sponsored Links loading...

cara menghitung kebutuhan pupuk per hektar