3 Nada: sedih 4. Diksi: diksi yang digunakan dalam sajak ini menggunakan makna konotasi atau tidak menggunakan kata yang sebenarnya seperti layaknya puisi yang lain. 5. Gaya bahasa: bahasa yang digunakan pengarang dalam sajak ini sangat sederhana, dan dengan kesederhanaan itu pengarang mencapai kepada klimaks yang ingin disampaikan 6.
Contoh: a) Dia dianggap anak emas majikannya. b) Perahu itu menggergaji ombak. c) Perpustakaan adalah gudang ilmu. 2) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : a) Bagaikan harimau pulang kelaparan. b) Semangatnya keras bagaikan baja.
5 Majas Repetisi. Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan tujuan menegaskan suatu maksud. Majas ini berfungsi untuk penegasan sekaligus Sindiran. Contoh : Makas paralelisme adalah bentuk majas perulangan yang biasanya hanya digunakan untuk penegasan makna frase dalam sebuah puisi. Contoh : Sungguh
MajasIroni. Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya. Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut. 11. Majas Sarkasme. Majas ini bisa dikatakan sebagai sindiran yang kasar. Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.
Takada satu pun tugas dosen yang berhasil kamu kerjakan. Majas Sinisme; Pengertian: Berbeda dengan majas ironi, sinisme merupakan jenis majas yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran secara kasar. Biasanya dimaksudkan untuk memberikan kritik atau mengolok-olok sesuatu atau seseorang. Contoh: Apa yang kau lakukan itu benar-benar tidak masuk
Berikutmacam-macam majas pertentangan beserta contohnya yang perlu dipahami : Litotes. Litotes termasuk majas pertentangan yang umumnya menggunakan ungkapan merendahkan diri, padahal fakta kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Contoh: Silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini. Kata gubuk di sini mewakili arti dari rumah. Paradoks
TO63r7G.
contoh puisi yang mengandung 5 majas sekaligus